top of page
Gambar penulisLeend

Sejarah Penambangan Intan Kaya di Cempaka, Kalimantan

Diperbarui: 29 Mar


Mengungkap Warisan Intan Permata dari Kalimantan, Jantung Indonesia


intan besar dari kalimantan

Di jantung Kalimantan Selatan, Indonesia, terletak distrik Cempaka, di kota Banjarbaru, sebuah tempat yang diabadikan dalam lagu Banjar "Galuh Cempaka" oleh M. Thamrin. Lagu ini merayakan harta karun bumi, khususnya intan, yang secara lokal dikenal sebagai "galuh," melambangkan kekayaan melimpah yang tersembunyi di bawah permukaannya.


Hanya 47 km dari ibu kota Kalimantan Selatan, Banjarmasin, dan sekitar 7 km dari pusat kota Banjarbaru, Cempaka telah lama terkenal dengan lokasi penambangan intan dan emas secara tradisionalnya. Situs penambangan paling terkenal berada di sepanjang Sungai Tiung, terutama di Pumpung dan Ujung Murung.


Pengunjung ke situs ini dapat menyaksikan tradisi abadi para penambang yang menyaring pasir atau lumpur sungai untuk mengungkap batu berharga, dengan kedalaman hingga 15 meter. Menggunakan alat tradisional yang disebut "linggangan," menyerupai topi kerucut terbalik yang terbuat dari kayu, para penambang bekerja dalam kelompok, mengandalkan pompa air listrik untuk mencuci temuan mereka.


Sebuah kepercayaan lokal yang menarik melarang menyebutkan kata "intan" atau "berlian," karena dikhawatirkan akan menyebabkan batu berharga itu menghilang. Sebaliknya, mereka menyebut intan dengan "galuh."


Fenomena Intan Trisakti

Perhatian dunia beralih ke Cempaka pada 26 Agustus 1965, ketika intan berkualitas tinggi seberat 166,75 karat, yang menyerupai ukuran telur burung merpati, ditemukan. Dinamai Trisakti oleh Presiden Soekarno, intan ini melambangkan kebanggaan nasional dan keindahan alami.


Diperkirakan bernilai IDR 10 triliun setelah dipotong, menurut Tajuddin Noor Ganie, penulis "Tragedi Intan Trisakti," penemunya, sebuah kelompok dari 43 penambang, menerima IDR 3,5 miliar. Namun, karena revaluasi mata uang, pembayaran aktual mereka adalah IDR 3,5 juta, mendukung 80 individu untuk melakukan perjalanan haji.


Keberadaan intan Trisakti yang terkenal masih menjadi misteri, dengan beberapa orang percaya bahwa ia berada di museum Belanda. Namun, Cempaka telah menghasilkan intan yang lebih besar sejak itu, seperti "Putri Malu" 200 karat yang ditemukan pada tahun 2008 dan temuan bersejarah Galuh Cempaka 5 dan Galuh Pumpung. Namun, tidak ada yang dapat menandingi ketenaran Trisakti.


Sejak tahun 1990-an, Cempaka telah ditetapkan sebagai tempat wisata, menarik baik wisatawan domestik maupun internasional. Selain mengamati aktivitas penambangan, wisatawan bahkan dapat membeli intan mentah langsung dari penambang. Untuk pilihan intan yang lebih luas yang sudah diolah, Pasar Permata Cahaya Bumi Selamat di Martapura terdekat menawarkan berbagai pilihan, hanya berjarak singkat dari Cempaka.


Asal-usul penambangan intan di Cempaka terselimuti dalam sejarah, dengan beberapa akun melacak kembali ke era Kolonial Belanda, sementara lainnya menyarankan kegiatan penambangan dimulai sejak awal abad ke-9. Terlepas dari awal mulanya, warisan intan Cempaka terus berkilau, menarik perhatian dari seluruh dunia.


 

Menyingkap Permata: Panduan Menemukan dan Memastikan Keaslian Berlian


Berlian telah memikat kita selama berabad-abad, tetapi menelusuri penemuan dan keasliannya bisa jadi rumit. Untuk mempelajari lebih lanjut tentang cara menemukan berlian di alam dan langkah-langkah krusial untuk memastikan keasliannya, baca panduan lengkap kami: Berburu Berlian di Indonesia: Seni dan Ilmu Memverifikasi Permata Alami .

1.197 tampilan

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Comments


Hallo. Saya Stephen.

 

Saya dan tim saya di ATM Promining™ membantu Anda mendeteksi dan mengolah segala jenis emas. 

Silahkan Sign Up agar saya bisa kirim membantu Anda. 

stephen-atmpromining-blog.webp

Thanks for registering.

tombol-whatsapp-suport.webp
Ahli-Pendeteksian-Emas-ATM-Promining_edited.png

Signup . Kamu juga bisa detektsi emas.

bottom of page