Dalam dunia prospeksi emas, metode konvensional seperti pengeboran dan analisis geokimia telah lama mendominasi. Namun, terdapat permata tersembunyi dalam dunia entomologi, menawarkan pendekatan unik dan mengejutkan yang efektif untuk deteksi emas: rayap. Makhluk rajin ini, dengan kemampuan bawaan mereka untuk menemukan dan mengumpulkan partikel emas, memiliki potensi besar sebagai indikator deposit emas tersembunyi.
Rayap: Detektor Emas Alami
Kemampuan luar biasa rayap untuk mendeteksi emas berasal dari perilaku mencari makan mereka. Saat mereka menggali melalui tanah, mereka menemukan dan menelan berbagai mineral, termasuk emas. Sementara sistem pencernaan mereka memproses sebagian besar mineral ini, partikel emas sebagian besar tidak tercerna dan kemudian dikeluarkan dalam kotorannya, menumpuk di dalam gundukan mereka.
Keuntungan Prospeksi Emas Berbasis Rayap
Hemat Biaya: Dibandingkan dengan metode tradisional seperti pengeboran, prospeksi emas berbasis rayap menawarkan penghematan biaya yang signifikan. Proses pengumpulan sampel rayap melibatkan peralatan dan tenaga kerja minimal, mengurangi biaya keseluruhan hingga 50%.
Efisiensi yang Ditingkatkan: Tidak seperti pengeboran, yang membutuhkan pengaturan dan waktu yang ekstensif, pengambilan sampel rayap adalah proses yang cepat dan mudah. Cukup buka gundukan rayap dan ambil sampel seberat 2-3 kg dari dalam, menghilangkan kebutuhan akan operasi pengeboran yang rumit.
Akurasi yang Lebih Baik: Gundukan rayap memberikan wawasan tentang konsentrasi emas dari lapisan tanah yang lebih dalam, mencapai hingga 70 meter di bawah permukaan. Penetrasi yang lebih dalam ini menawarkan penilaian potensi emas yang lebih akurat dibandingkan dengan sampel tanah permukaan.
Memanfaatkan Rayap untuk Deteksi Emas: Panduan Langkah demi Langkah
Zoning: Bagi area yang diduga mengandung emas menjadi blok-blok yang dapat dikelola. Ini memfasilitasi pendekatan sistematis untuk eksplorasi dan memungkinkan upaya pengambilan sampel yang terfokus.
Survei Awal: Lakukan survei pendahuluan untuk mengidentifikasi indikator emas potensial di setiap blok. Indikator ini mungkin termasuk singkapan emas yang terlihat, aliran bantalan emas, dan keberadaan gundukan rayap.
Evaluasi Gundukan Rayap: Nilai kualitas dan kelimpahan gundukan rayap di setiap blok. Prioritaskan blok dengan gundukan rayap yang lebih besar dan lebih terkonsentrasi, karena gundukan ini lebih mungkin menghasilkan indikator emas yang berharga.
Prioritas Blok yang Menjanjikan: Berdasarkan kekuatan indikator emas, peringkat blok dari yang paling menjanjikan hingga yang paling tidak menjanjikan. Panduan prioritas ini mengarahkan upaya pengambilan sampel ke area dengan potensi penemuan emas tertinggi.
Pengumpulan Sampel: Kumpulkan sampel dari gundukan rayap, batuan mineralisasi, dan tanah permukaan dari 20 meter dari setiap gundukan rayap. Perbandingan ini memberikan wawasan tentang distribusi emas dan membantu mengidentifikasi deposit emas potensial.
Analisis Laboratorium: Lakukan pengujian laboratorium pada sampel yang dikumpulkan untuk menentukan kandungan emasnya. Analisis ini memberikan data kuantitatif tentang keberadaan dan konsentrasi emas, memandu upaya eksplorasi lebih lanjut.
Mengeksplorasi atau prospeksi emas merupakan sebuah aktivitas penjelajahan yang menarik. Umumnya, para penambang akan mengumpulkan karakteristik khas dari lokasi potensial penemuan emas, baik secara langsung maupun tidak, sebelum memperkirakan keberadaan emas di suatu area.
Keahlian dan teknik dalam prospeksi emas sangatlah penting. Yang menarik, kebanyakan tambang aktif saat ini ditemukan oleh orang-orang yang memiliki pemahaman mendalam tentang dasar-dasar prospeksi emas, seringkali tanpa bantuan teknologi canggih seperti pemindaian satelit. Menariknya, geolog kuno sudah mengenali pentingnya termit dalam pencarian emas. Pengetahuan ini, yang sempat hilang, kini telah ditemukan kembali.
“Kami menggunakan serangga untuk membantu menemukan emas baru dan deposit mineral lainnya.”
Aaron Stewart, Commonwealth Scientific & Industrial Research Organisation. Sumber: CSIRO using ants and termites to uncover gold - Australian Mining
Rayap (murah) versus Pengeboran (mahal)
Rayap memiliki kemampuan untuk menembus jauh ke dalam tanah, kemampuan ini bervariasi tergantung jenis rayap. Rata-rata, rayap dapat masuk ke dalam tanah hingga kedalaman 13 sampai 70 meter. Menariknya, rayap sangat tertarik pada lokasi yang mengandung logam, terutama logam mulia seperti emas. Logam ini dicerna oleh rayap dan kemudian dikeluarkan kembali dalam bentuk kotoran, yang kemudian terkumpul di sarang rayap.
Jika Anda berada di area yang diperkirakan mengandung emas dan terdapat banyak sarang rayap, jangan ragu untuk mengambil sampel dari sarang tersebut. Rayap mengeluarkan logam kembali, serupa dengan fungsi ginjal dalam tubuh manusia. Sampel yang diperlukan sudah disediakan oleh rayap dan siap untuk diuji di laboratorium. Kandungan emas dalam material dari sarang rayap mungkin tidak selalu tinggi, tetapi dapat mencerminkan kandungan mineral logam, termasuk emas, yang bisa ditemukan di lokasi tersebut.
Membandingkan Sampel Sarang Rayap dengan Sampel dari Permukaan Tanah
Jika kita mengambil sampel dari sarang rayap dan membandingkannya dengan sampel tanah dari permukaan, sampel dari sarang rayap akan mengandung jauh lebih banyak emas dibandingkan sampel tanah. Hal ini disebabkan karena material di sarang rayap berasal dari lapisan tanah yang lebih dalam, bukan langsung dari permukaan tanah. Ini memberikan kemungkinan bagi para penambang dan pencari emas untuk mengambil sampel dari lapisan tanah yang lebih dalam TANPA HARUS MENGALI LOBANG.
Metode Pencarian Emas dan Sampling Hemat
Bayangkanlah waktu dan upaya yang dibutuhkan untuk menggali lubang sedalam 13 hingga 70 meter hanya untuk mengambil sampel. Ini bukanlah tugas yang mudah, cepat, atau murah. Anda bisa memperkirakan sendiri: berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menggali lubang sedalam 70 meter? Namun, dengan menggunakan rayap, Anda tidak perlu menggali sama sekali jika di lokasi tersebut terdapat sarang rayap, karena sampel dari sarang tersebut mencerminkan kondisi lapisan tanah yang lebih dalam. Metode ini sangat memudahkan proses sampling dan pencarian emas.
“Pengambilan sampel dari sarang rayap sekitar tiga kali lebih hemat biaya daripada pengeboran Augur zona 'C' konvensional dan membutuhkan lebih sedikit tenaga kerja, waktu dan peralatan.”
John-Paul Dau, Bekas Wakil President perusahaan Angkor Gold. Sumber: Tree leaves and termites may be key to finding gold deposits - MINING.COM
Potensi Kehadiran Emas di Suatu Lokasi
Selain mempermudah proses sampling, rayap juga berperan dalam pra-seleksi lokasi secara alami. Rayap cenderung membangun sarangnya di atas tanah yang memiliki tingkat mineralisasi tinggi.
Jika ada dua lahan, satu dengan mineralisasi rendah atau tanpa kandungan emas, dan satu lagi dengan mineralisasi tinggi serta kandungan emas yang signifikan, rayap akan lebih memilih lahan yang mengandung emas.
Oleh karena itu, rayap tidak hanya mempermudah proses sampling, tetapi juga membantu dalam seleksi titik lokasi. Pencarian titik emas menjadi lebih efisien dan strategis berkat kehadiran rayap ini. Semua faktor ini pada akhirnya berhubungan dengan efisiensi anggaran.
Cara mencari lokasi emas pakai rayap.
Zonasi / Pemblokiran
Mulailah dengan memilih area yang Anda curigai memiliki kandungan emas. Anda bisa membuat zonasi, yaitu membagi area tersebut ke dalam beberapa blok. Misalnya, jika luas area adalah 500 hektar, Anda dapat membuat blok dengan luas 50 hektar per zona. Pendekatan ini memudahkan pekerjaan dan membuat proses lebih sistematis. Dari segi dokumentasi, metode ini juga terlihat lebih profesional.
Survey Awal
Survey awal bertujuan untuk mengecek beberapa ciri khas yang mengindikasikan keberadaan emas di area tersebut. Rayap hanya merupakan salah satu dari beberapa faktor yang harus diperiksa. Beberapa contoh ciri khas yang dapat diperiksa adalah:
1. Keberadaan emas yang terlihat secara visual, seperti urat emas, dan batu lain yang mengindikasikan adanya emas.
2. Keberadaan butiran emas atau pasir emas di sungai atau di tepi sungai.
3. Keberadaan aktivitas pertambangan emas di area tersebut.
4. Keberadaan tembaga atau pasir hitam/besi di area tersebut.
5. Keberadaan sarang rayap di area tersebut.
Ini hanya beberapa contoh dari berbagai faktor yang dapat menunjukkan potensi keberadaan emas di sebuah lokasi.
Keberadaan / kuantitas / posisi sarang rayap
Cek kualitas sarang rayap di setiap blok. Banyak atau sedikit. Catat jumlahnya dan posisinya.
Urutan Blok Berpotensi / Termite Gold Shortlist
Setelah data di atas telah diambil silahkan memilih beberapa blok yang memiliki ciri khas lokasi emas yang paling jelas. Kalau awalnya ada 10 blok misalnya silahkan membuat urutan dari blok dengan indikasi emas paling kuat sampai blok dengan indikasi emas paling rendah.
Pengambilan Sampel di Lokasi:
Silakan mengambil sampel dari blok yang telah dipilih. Ambil sampel dari sarang rayap dan juga dari batuan yang menunjukkan indikasi adanya emas. Selain itu, ambil juga sampel dari permukaan tanah yang berjarak 20 meter dari sarang rayap. Hal ini penting untuk membandingkan perbedaan antara tanah permukaan dan sampel sarang rayap.
Pengujian Sampel di Laboratorium:
Sampel harus diuji di laboratorium. Untuk informasi lebih lanjut tentang pengujian sampel dalam pencarian emas, silakan mencari referensi lebih lanjut. Jika tidak ingin mengirim sampel ke laboratorium, pengujian bisa dilakukan dengan alat XRF.
Evaluasi Kandungan Emas:
Evaluasi hasil analisis sampel. Tentukan sampel mana yang mengandung emas paling banyak. Fokus artikel ini lebih pada penjelasan tentang sampel sarang rayap daripada sampel batuan.
Cara Membandingkan Sampel Emas dari Sarang Rayap dan Permukaan Tanah:
1. Bandingkan kandungan emas antar sampel sarang rayap. Susun dari yang kandungan emasnya paling tinggi hingga paling rendah.
2. Bandingkan sampel sarang rayap dengan sampel permukaan tanah terkait (20 meter dari sarang rayap). Catat perbedaannya.
3. Bandingkan sampel sarang rayap dengan sampel batuan yang dipilih.
Dengan metode ini, Anda dapat menentukan titik dengan potensi emas paling tinggi.
Cara Pengambilan Sampel Ekonomis:
Metode pengambilan sampel melalui rayap sangat ekonomis, terutama jika dibandingkan dengan biaya pengambilan sampel dari kedalaman 13-70 meter.
Cara Pengambilan Sampel dari Sarang:
Ambil sampel sekitar 2-3 kg dari dalam sarang rayap tanpa merusak habitat atau sarang secara keseluruhan.
Cara Tradisional untuk Mengambil Sampel dari Kedalaman 13-70 Meter:
1. Penggalian manual: Memerlukan waktu berhari-hari dan biaya rata-rata 5 - 10 juta Rupiah per sampel untuk kedalaman dangkal. Biaya meningkat signifikan untuk kedalaman 70 meter.
2. Penggalian dengan ekskavator: Mahal, dengan biaya sewa alat dan operasional yang tinggi.
3. Penggalian dengan Auger atau alat bor: Meskipun Auger manual lebih murah, tetapi prosesnya manual dan lambat. Alat bor profesional mahal dan memerlukan biaya tambahan untuk mobilisasi dan operasional.
Tim Eksplorasi:
Biaya bor per meter berkisar antara 1.2 sampai 2.5 juta Rupiah, dengan total biaya yang sangat tinggi untuk eksplorasi.
Kesimpulan: Pengambilan sampel dengan mempertimbangkan rayap dapat:
Mengurangi biaya pengambilan sampel secara drastis.
Mempercepat proses pengambilan sampel.
Mempermudah proses pengambilan sampel.
Menghasilkan sampel yang representatif.
Metode ini telah diadopsi oleh penambang dan pencari emas modern sebagai cara efisien dan ekonomis dalam eksplorasi mineral.
"Rayap adalah pengebor kecil alami, (...). Jadi, mengambil sampel gundukan rayap memberikan gambaran yang baik tentang mineral dan logam yang dapat ditemukan di tanah di bawahnya, dan ini merupakan cara pengujian tanah pendahuluan untuk eksplorasi mineral yang lebih murah."
- Anna Petts, Ahli Geologi, Universitas Adelaide, Australia.
Mengapa mengeluarkan biaya besar untuk pengeboran jika rayap sudah melakukan pekerjaan tersebut?
ATM Promining™
Mining & Metal Detection Center Indonesia
T. (021) 7992077
Hp / Wa. 08994181142
Hp / Wa. 081289401406
Koordinat Toko dan Kantor:
Jalan Mampang Prapatan Raya No. 39. C5. 12790 Jakarta Selatan.
⛔ JANGAN BELI BARANG TIRUAN.
Comments