top of page
  • Gambar penulisLeend

Temukan Harta Karun Kapal Tenggelam Tersembunyi di Singapura dan Indonesia: Peta Harta Karun Kapal Tenggelam Indonesia


Menemukan Kembali Warisan Maritim

Selama bertahun-tahun, garis pantai Singapura tampak anehnya bebas dari kapal karam. Ini sangat aneh, terutama jika kita mempertimbangkan peran historis Singapura sebagai pusat maritim yang ramai. Terletak di persimpangan strategis antara Laut Cina Selatan dan Samudra Hindia, pulau kecil ini telah menyaksikan banyak lalu lintas maritim jauh sebelum Inggris tiba di sini. Meskipun banyak yang berpikir bahwa sejarah Singapura dimulai dengan kedatangan Sir Thomas Stamford Raffles pada tahun 1819, kenyataannya jauh lebih dalam—berabad-abad lebih dalam.


Raffles, seorang yang memahami visi dan sejarah, tahu hal ini. Dia melihat Singapura bukan hanya sebagai pos perdagangan, tetapi sebagai kebangkitan kembali pelabuhan besar yang pernah ada. Dalam sebuah surat kepada Putri Charlotte, Duchess of Somerset, dia menulis, “Anda akan melihat sebuah pulau di utara selat ini yang disebut Singapura; inilah tempatnya, lokasi ibu kota maritim kuno orang Melayu, dan di dalam tembok-tembok benteng ini, yang dibangun tidak kurang dari enam abad yang lalu, saya telah menanam bendera Inggris.”


Penemuan Dramatis Dua Kapal Karam

Hampir dua abad setelah Raffles meninggalkan Singapura, perairan di sekitar Pedra Branca mulai mengungkap rahasianya. Pada Desember 2014, sebuah tongkang yang membawa dua derek raksasa terkena cuaca buruk dalam perjalanan ke Kuantan, Malaysia. Untuk mencegah tabrakan dengan Mercusuar Horsburgh di Pedra Branca—mercusuar yang dibangun pada tahun 1851—kapten tongkang harus mengambil keputusan cepat. Dia memutuskan untuk meledakkan derek-derek itu dan menjatuhkannya ke dasar laut daripada mempertaruhkan keselamatan kapalnya.



Treasure in Singaporean sea.
Source: https://shorturl.at/lVdt5

Apa yang Terjadi Selanjutnya Tidak Terduga.

Penyelam yang menjelajahi reruntuhan modern secara tidak sengaja menemukan bangkai kapal abad ke-14. Tak lama setelah itu, penyelidikan lebih lanjut oleh Institute of Southeast Asian Studies – Yusof Ishak Institute menemukan kapal karam kedua hanya 300 meter jauhnya. Kapal kedua ini diyakini adalah Shah Munchah, sebuah kapal dagang yang dibangun di India dan menghilang pada tahun 1796 saat mengangkut barang dari China ke India. Tujuan akhirnya adalah Bombay, di mana muatannya ditujukan untuk pasar Inggris.


Kekayaan dari Kedalaman: Sekilas tentang Masa Lalu

Kapal-kapal karam ini telah membuka jendela ke masa lalu yang kaya dan banyak dilupakan. Kapal karam pertama, yang sarat dengan keramik Cina abad ke-14 yang indah, menunjukkan bahwa daerah ini adalah pusat perdagangan yang berkembang pesat jauh sebelum era kolonial. Artefak serupa yang ditemukan di bangkai kapal ini juga ditemukan di situs-situs sejarah lain di Singapura, seperti Empress Place dan Fort Canning Park, yang menunjukkan peran penting pulau ini dalam perdagangan regional.


Namun, situs Shah Munchah telah mengungkapkan koleksi harta karun yang lebih beragam—keramik Cina, benda-benda paduan tembaga, kaca, barang-barang dari batu akik, bagian-bagian jangkar kapal, dan bahkan meriam pertahanan. Artefak-artefak ini mencerminkan kekayaan perdagangan dan konflik yang menjadi ciri wilayah ini. Catatan sejarah dari The Naval Chronicle tahun 1806 memberikan gambaran tentang nasib tragis kapal ini: "Desember 1796, SHAH MUNCHAH, dari Bombay... berat sekitar seribu ton, dari Kanton menuju Bombay, hilang di Pedro Branco, pintu masuk Selat Singapura. Kru tiba di Malaka dengan perahu."


Sebelum Singapura: Kerajaan Temasek dan Keterkaitannya dengan Indonesia

Sebelum dikenal sebagai Singapura, wilayah ini adalah bagian dari Kerajaan Temasek kuno. Pada abad ke-14, Temasek adalah kota pelabuhan yang ramai dan strategis terletak di sepanjang jalur perdagangan yang menghubungkan China, India, dan Timur Tengah. Wilayah ini memiliki hubungan erat dengan kekaisaran kuat seperti Srivijaya dan Majapahit, yang menguasai wilayah maritim yang luas dan kini menjadi bagian dari Indonesia. Kekaisaran-kekaisaran ini mendominasi perdagangan maritim di Asia Tenggara, dan Temasek adalah pemain kunci dalam jaringan ekonomi ini.


Harta Karun Tersembunyi di Indonesia: Dunia Bawah Laut yang Belum Dijelajahi

Penemuan kapal-kapal karam ini di dekat Singapura membuka kemungkinan menarik bagi Indonesia, negara dengan sejarah maritim yang lebih luas dan misterius. Dengan lebih dari 17.000 pulau yang tersebar di seluruh kepulauan, Indonesia telah menjadi pemain utama dalam perdagangan maritim global selama berabad-abad. Kerajaan-kerajaan seperti Srivijaya dan Majapahit, yang menguasai rute perdagangan penting antara Samudra Hindia dan Pasifik, menunjukkan bahwa perairan Indonesia adalah rumah bagi banyak kapal karam yang belum ditemukan.


Sekilas Sejarah tentang Potensi Maritim Indonesia:

Kapal Karam Cirebon: Ditemukan di Laut Jawa pada tahun 1990-an, bangkai kapal ini berasal dari akhir abad ke-10. Kapal ini membawa lebih dari 250.000 keping keramik Tiongkok, artefak emas, dan batu mulia—bukti peran Indonesia yang sudah lama berdiri sebagai pusat perdagangan utama. Siapa yang tahu berapa banyak harta karun lain yang tersembunyi di bawah perairan Indonesia?


Kapal Karam Belitung: Ditemukan pada tahun 1998 di dekat Pulau Belitung, dhow Arab abad ke-9 ini dipenuhi dengan kargo kaya berupa keramik Dinasti Tang Tiongkok, emas, dan perak. Penemuan Belitung menunjukkan posisi penting Indonesia di sepanjang jalur sutra maritim kuno. Bayangkan berapa banyak bangkai kapal lain yang masih tersembunyi di bawah ombak.


Kapal Karam Laut Banda: Laut Banda, yang dikenal dengan Kepulauan Rempah-Rempahnya, telah menjadi pusat aktivitas maritim selama berabad-abad. Catatan sejarah dan cerita rakyat setempat menunjukkan bahwa banyak kapal karam berada di dasar laut ini, yang mungkin penuh dengan artefak berharga dari era perdagangan rempah-rempah, ketika Indonesia menjadi sumber utama cengkeh, pala, dan fuli di dunia.


Lebih dari 1.000 Kapal Karam Diperkirakan di Perairan Indonesia: Menurut perkiraan pemerintah, ada lebih dari 1.000 kapal karam yang tersebar di perairan Indonesia, banyak di antaranya masih belum dijelajahi. Kapal-kapal karam ini bisa menjadi kapsul waktu, yang berisi artefak dari berbagai periode, termasuk porselen Tiongkok, tekstil India, barang pecah belah Timur Tengah, dan harta Eropa, masing-masing menceritakan kisah masa lalu kawasan yang saling terhubung.


Memetakan Harta Karun Tersembunyi: Rahasia Bawah Laut Indonesia

Potensi Indonesia untuk mengungkap harta karun bawah laut sangatlah luas. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah mengidentifikasi 464 lokasi harta karun bawah laut di 21 lokasi di seluruh nusantara.


titik kapal tenggelam di Indonesia

Peta Harta Karun Kapal Karam Indonesia


Lokasi-lokasi ini meliputi:

  • Selat Bangka (7 lokasi)

  • Belitung (9 lokasi)

  • Selat Gaspar, Sumatera Selatan (5 lokasi)

  • Selat Karimata (3 lokasi)

  • Perairan Riau (17 lokasi)

  • Selat Malaka (37 lokasi)

  • Kepulauan Seribu (18 lokasi)

  • Perairan Jawa Tengah (9 lokasi)

  • Karimun Jawa (14 lokasi)

  • Selat Madura (5 lokasi)

  • Perairan NTB dan NTT (8 lokasi)

  • Pelabuhan Ratu (134 lokasi)

  • Selat Makassar (8 lokasi)

  • Perairan Cilacap (51 lokasi)

  • Perairan Arafura (57 lokasi)

  • Perairan Ambon (13 lokasi)

  • Perairan Halmahera (16 lokasi)

  • Perairan Morotai (7 lokasi)

  • Teluk Tomini, Sulawesi Utara (3 lokasi)

  • Perairan Papua (32 lokasi)

  • Kepulauan Enggano (11 lokasi)


Lokasi-lokasi ini, yang tersebar di seluruh nusantara, kaya akan potensi penemuan kapal karam yang dipenuhi dengan harta karun sejarah. Peta harta karun kapal karam Indonesia ini masih jauh dari lengkap. KKP bahkan telah mengembangkan peta kapal karam Indonesia, yang merupakan sumber daya luar biasa bagi siapa saja yang tertarik untuk menjelajahi misteri bawah laut ini atau berkontribusi dengan penemuan mereka sendiri. Cek peta selengkapnya di bawah ini.



Peta ini hanyalah titik awal—siapa tahu apa lagi yang menunggu untuk ditemukan?


Alat Penting untuk Berburu Kapal Karam dan Harta Karun

Memulai petualangan untuk menemukan harta karun bawah laut tidak hanya tentang menyelam ke tempat yang belum diketahui—itu membutuhkan persiapan yang matang dan alat yang tepat. Bagi mereka yang ingin menjelajahi kapal karam, berikut adalah daftar peralatan penting:


Detektor Logam Tahan Air: Sangat penting untuk menemukan artefak logam yang terkubur di bawah air. Detektor ini dirancang untuk berfungsi di berbagai kedalaman dan dapat mengidentifikasi logam seperti emas, perak, dan perunggu, menjadikannya sahabat terbaik para pemburu harta karun.



Drone Bawah Air: Berguna untuk menjelajahi area yang lebih dalam yang mungkin terlalu berbahaya bagi penyelam manusia. Dilengkapi dengan kamera dan sensor, drone ini dapat menangkap rekaman berkualitas tinggi dan memberikan pandangan detail dari dasar laut.


Peralatan Menyelam: Satu set lengkap peralatan menyelam, termasuk masker, sirip, wetsuit, dan tabung oksigen, sangat penting. Komputer penyelam juga penting untuk memantau kedalaman dan waktu di bawah air guna menghindari penyakit dekompresi.


Kamera Bawah Air: Untuk mendokumentasikan penemuan dan membantu mengidentifikasi situs harta karun potensial. Kamera bawah air beresolusi tinggi sangat penting untuk menangkap gambar detail dari situs kapal karam dan artefak.


Peralatan Sonar: Side-scan sonar sangat berguna untuk mendeteksi objek yang terkubur di bawah lapisan pasir atau lumpur di dasar laut. Ini memberikan peta menyeluruh dari lanskap bawah laut, menyoroti area yang berpotensi menarik.


Perangkat GPS: Sistem GPS yang akurat sangat penting untuk menandai lokasi situs yang ditemukan dan memastikan navigasi yang aman kembali ke titik yang dikenal.


Dengan alat-alat ini, calon pemburu harta karun dapat meningkatkan peluang mereka untuk membuat penemuan penting sambil memastikan keselamatan mereka di lingkungan bawah air yang sering tidak dapat diprediksi.



Kontroversi Tentang Pencarian Harta Karun

Namun, pencarian harta karun bawah laut ini tidak luput dari kontroversi. Sejarawan Andi Achdian mengkritik kebijakan yang memungkinkan KKP untuk melelang harta karun yang ditemukan atau "Benda Muatan Kapal Tenggelam" (BMKT) yang masuk kategori cagar budaya. Dia berpendapat bahwa harta karun ini diperlakukan sebagai komoditas, bukan sebagai cagar budaya yang perlu dilindungi.


Achdian menunjukkan bahwa Undang-Undang Cagar Budaya tahun 2010 (Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010) mengatur penemuan cagar budaya baik di darat maupun di perairan, tetapi sebagian besar perairan Indonesia berada di bawah yurisdiksi KKP. "Inilah masalahnya—siapa sebenarnya yang berwenang mengelola temuan-temuan ini?" jelas Achdian dalam wawancara dengan CNN Indonesia.


Meskipun KKP memiliki museum untuk merawat dan memajang temuan berharga ini, barang-barang tersebut masih tetap dilelang. "Ini sangat membingungkan—mereka bisa saja dilelang," keluh Andi. Dia juga mengkhawatirkan ke mana hasil dari lelang ini pergi, mencatat bahwa ini adalah masalah yang masih berlangsung antara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan KKP.


Seruan untuk Pelestarian, Bukan Keuntungan

Achdian juga mengkritik peraturan Presiden yang mengizinkan investor asing dan swasta domestik untuk mencari BMKT di perairan Indonesia. Dia berargumen bahwa barang-barang dengan nilai sejarah dipandang sebagai komoditas berharga daripada sebagai cagar budaya yang seharusnya dilestarikan. "Pola pikir ini benar-benar keliru. Ini bukan barang berharga yang bisa kita jual; ini adalah warisan budaya kita, yang harus kita lindungi," tegasnya.

Pada tahun 2010, KKP pernah melelang satu set artefak laut dari abad ke-9 yang ditemukan di Laut Jawa seharga Rp1 triliun.

Hal ini terjadi meskipun Undang-Undang Cagar Budaya diperkenalkan pada tahun yang sama. "Masalah ini masih terus berlangsung," tambahnya, menyoroti tantangan dalam mengelola warisan maritim Indonesia.


Menyelami Misteri Maritim Indonesia

Indonesia dulunya—dan masih—menjadi pusat perkapalan dunia. Dengan 17.804 pulau, perairannya dipenuhi dengan kapal karam dari armada Jepang, Amerika, Inggris, Portugis, dan Indonesia. Sebagian besar berasal dari era Perang Dunia II, namun ada juga kapal-kapal kayu tradisional yang lebih tua dari era perdagangan rempah-rempah Eropa, serta feri dan kapal kargo yang lebih baru.


Perairan Berbahaya: Sejarah Bajak Laut dan Perdagangan

Pada abad ke-14, perairan di sekitar wilayah yang sekarang dikenal sebagai Singapura terkenal tidak hanya untuk perdagangan, tetapi juga bahaya. Pintu masuk barat ke Pelabuhan Keppel, hanya 8 kilometer dari kota Singapura, dikenal sebagai sarang bajak laut. Catatan sejarah dari Wang Dayuan, seorang pelancong dari kota sutra Hongzhou, Tiongkok, menggambarkan perairan berbahaya yang dipenuhi bajak laut, di mana para pedagang harus waspada dan siap membela nyawa dan barang dagangan mereka. Ini menambahkan lapisan lain pada cerita kapal-kapal karam yang ditemukan di Selat Gigi Naga, sebuah area yang namanya sendiri menggambarkan tebing-tebing berbatu yang berbahaya.


Mengungkap Sejarah yang Tersembunyi

Penemuan terbaru di Pedra Branca mulai mengungkap sejarah maritim Singapura yang terlupakan. Menurut Dr. Michael Flecker, seorang Visiting Fellow di Unit Arkeologi dan Direktur Proyek Arkeologi Maritim di Institute of Southeast Asian Studies – Yusof Ishak Institute, “Yang luar biasa, kapal karam kuno pertama yang ditemukan di perairan Singapura tampaknya sezaman dengan Temasek abad ke-14. Selain kargo besar berupa keramik hijau Longquan dan keramik lainnya, kapal ini membawa lebih banyak porselen biru-putih dari Dinasti Yuan daripada kapal karam terdokumentasi lainnya di dunia. Banyak dari barang-barang ini langka, dan satu diyakini unik."


Kapal-kapal karam ini menceritakan kisah jaringan perdagangan yang pernah berkembang pesat, menghubungkan berbagai wilayah jauh sebelum kapal-kapal Eropa tiba. Kargo-kargo—mangkuk besar dengan karakter Cina yang dilukis, piring Longquan yang besar, dan patung porselen yang halus—mengungkapkan selera orang-orang kaya dan pengaruh luas perdagangan Asia.


Janji Warisan Maritim Indonesia

Indonesia, dengan kepulauan yang luas dan sejarah maritim yang kaya, adalah harta karun yang menunggu untuk dijelajahi. Diperkirakan ada ribuan kapal karam di bawah perairannya, yang berisi artefak-artefak yang dapat memberikan wawasan tentang berabad-abad perdagangan, budaya, dan sejarah. Kapal-kapal karam ini mungkin menyimpan kisah para pedagang rempah-rempah kuno, perjalanan jung Cina, kapal dagang India, dan dhow Arab. Mereka mungkin juga mengungkapkan koneksi tersembunyi antara kerajaan-kerajaan besar Indonesia seperti Sriwijaya dan Majapahit dengan kekuatan-kekuatan Asia lainnya, mirip dengan artefak yang ditemukan di lepas pantai Singapura.


Melihat ke Depan: Masa Depan Maritim Bersama

Menjelajahi kapal-kapal karam seperti yang ditemukan di Pedra Branca sangat penting untuk memahami sejarah maritim Asia Tenggara. Dewan Warisan Nasional Singapura, yang didedikasikan untuk melestarikan warisan bersama dari komunitas-komunitas beragam negara ini, memainkan peran penting dalam upaya ini. Demikian pula, Indonesia, dengan potensi besar untuk arkeologi bawah laut, dapat mengungkap harta karun yang meningkatkan pemahaman kita tentang masa lalu maritim yang kaya dan warisan budayanya.


Kapal-kapal karam yang ditemukan di lepas pantai Singapura tidak hanya mengungkap bab-bab tersembunyi dari sejarahnya tetapi juga menyoroti potensi besar yang tersembunyi di bawah perairan Indonesia. Kedua negara ini memiliki warisan maritim yang mendalam yang melintasi berabad-abad dan melampaui batas-batas modern, menawarkan peluang tak terbatas untuk eksplorasi dan penemuan. Saat kita terus mengungkap rahasia lautan dalam ini, kita menghubungkan masa kini kita dengan masa lalu bersama, memperkaya pemahaman kita tentang dunia maritim kuno dan pengaruhnya terhadap kehidupan kita saat ini.


Apakah Anda ingin menjadi orang yang menemukan salah satu dari ribuan harta karun kapal tenggelam di perairan Indonesia?

  • Ya.

  • Tidak.


37 tampilan

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Comments


Hallo. Saya Stephen.

 

Saya dan tim saya di ATM Promining™ membantu Anda mendeteksi dan mengolah segala jenis emas. 

Silahkan Sign Up agar saya bisa kirim membantu Anda. 

stephen-atmpromining-blog.webp

Thanks for registering.

tombol-whatsapp-suport.webp
Ahli-Pendeteksian-Emas-ATM-Promining_edited.png

Signup . Kamu juga bisa detektsi emas.

bottom of page