Mineralisasi tanah adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan sifat magnetik dari tanah. Artinya, tanah memiliki kandungan logam atau bahan lain yang dapat menimbulkan respons magnetik.
Pencari emas dan harta karun harus memahami mengenai mineralisasi supaya bisa mencapai tujuan di lokasi yang dengan mineralisasi tinggi. Ada dampak kepada detektor dan cara pengunaanya. Persyaratan sukses di lapangan.
Biasannya emas ditemukan di sekitar lokasi dengan mineralisasi tinggi. Mineral terbuat dari atom yang lebih kecil dari atom pada tumbuhan dan hewan dan ditemukan di kerak bumi serta air yang mengalir melalui bumi. Mineral penting bagi tumbuhan dan hewan untuk dimakan dan juga penting bagi bumi untuk menjaga permukaannya tetap hangat dan kering.
Namun mineralisasi dalam tanah dapat menyebabkan masalah bagi pencari emas terutama saat berburu harta karun atau emas alami yang berada dalam tanah. Ini terjadi karena logam dalam tanah memiliki medan magnet dan itu dapat menyebabkan detektor bereaksi, sehingga membuat pencarian emas menjadi lebih sulit.
Daftar Isi
Foto Batuan Mineralisasi Tinggi yang Wajib Diketahui
Apa itu Mineralisasi Tanah?
Mineralisasi tanah itu tuh kalo di dalam tanah ada sifat magnet yang agak kuat. Bisa jadi karena ada partikel-partikel logam di dalam tanah atau batuan yang mengandung banyak logam.
Kadang-kadang detektor yang digunakan sama penambang emas itu bisa nangkap sinyal magnet ini. Nah, pas lagi nyari emas atau barang peninggalan susah banget ngebaca apakah detektor itu bereaksi sama mineral tanah atau sama yang lo cari. Jadi, walaupun lo nyari di wilayah baru belum tentu dapet apa-apa karena tanahnya penuh sama bebatuan yang kandungan logamnya tinggi bikin detektor kerja lembur. Tapi, kalo detektor nangkap tanah yang mineralisasinya rendah jadi lebih mudah ngebaca sinyal logam.
Tanah bumi itu campuran pasir, bahan hewan, tumbuhan yang udah busuk dan mineral. Ada daerah yang banyak mineralnya, namanya daerah yang sangat mineralisasi. Biasanya di situ tempat emas ditemukan.
Mineralisasi terjadi karena faktor cuaca, alam dan waktu yang lama. Hujan, banjir, dan fenomena alam lain bikin senyawa yang punya besi lebih dekat ke permukaan. Atau bahkan ke permukaan. Itu bagus, karena emas juga ikut ke permukaan. Erosi, aktivitas glasial, perubahan saluran air dan peristiwa geologi lain juga bikin perubahan struktur tanah. Proses ini terus berlangsung.
Penjelasan Mineralisasi Singat: 15 Detik
Jenis Mineralisasi
Mineralisasi adalah proses yang membantu membuat nutrisi lebih tersedia bagi tanaman dan makhluk hidup. Ada berbagai jenis mineralisasi seperti mineralisasi tanah, air dan tanaman. Contohnya: karbon dioksida dapat diubah menjadi karbonat yang merupakan mineral padat. Proses lain yang penting adalah mineralisasi nitrogen yang membantu mendapatkan nitrogen dari organisme mati dan bahan organik.
Mineralisasi tanah sendiri adalah proses yang mengubah bahan organik menjadi bentuk lain seperti gas, cairan dan / atau mineral. Ini menjadi salah satu topik utama di zaman ini. Emisi karbon sudah menjadi industri sendiri karena manusia menyebabkan pelepasan karbon dioksida ke atmosfer.
Tingkat mineralisasi tanah juga dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti suhu tanah, jumlah air, jenis tanah dan pHnya tanah. Mineralisasi lebih lambat pada tanah yang agak asam. Oleh karena itu penting untuk mengetahui faktor-faktor ini untuk membantu meningkatkan produktivitas perkebunan.
Ada tiga kategori utama bahan organik minyak:
biomassa hidup mikroba,
detritus (pecahan batuan) segar dan terdekomposisi sebagian dan
humus.
Bahan organik tanah merupakan komponen penting dari tanah yang membantu menyediakan unsur hara, kelembapan, dan tempat tumbuh bagi tanaman.
Info lebih lanjut tentang bahan organik dalam tanah.
Mengapa Kadar Nitrogen Penting?
Nitrogen dalam tanah sangat penting bagi pertumbuhan tanaman. Jika kadar nitrogen rendah, tanaman akan tumbuh lambat atau tidak tumbuh sama sekali. Suhu rendah dapat memperlambat proses penyerapan nitrogen. Tanah dapat menjadi lebih mineralisasi dengan menambahkan bahan organik seperti sisa kacang, kotoran, dan pupuk organik alami lainnya.
Tingkat mineralisasi dan nitrogen dapat dipengaruhi oleh cuaca, seperti hujan atau kelembapan. Saat cuaca basah, air dapat meresap ke dalam tanah dan melarutkan mineral, yang kemudian dapat hilang melalui pencucian. Oleh karena itu, waktu yang tepat untuk melakukan pemupukan sangat penting untuk menjaga tingkat mineralisasi dan nitrogen yang tepat.
Pengaruh Pertanian terhadap Tanah
Pertanian dapat mempengaruhi kualitas tanah dengan cara yang baik maupun buruk. Tanaman komersial butuh lahan yang banyak dan mengurangi jumlah tanah yang tersedia untuk tanaman lain. Residu tanaman, seperti batang, daun dan sekam membantu mengurangi erosi tanah dan menghemat sumber daya air. Namun, pengelolaan residu tanaman yang salah dapat menyebabkan masalah seperti terlalu banyak nitrogen dalam tanah. Mikroba tanah adalah kunci dalam siklus nutrisi dan dekomposisi. Mikroba tersebut ada banyak golongan yang sangat bervariasi. Ini mempengaruhi komposisi biomassa mikroba tanah yang unik dari setiap sampel tanah.
Tanah & Mikroorganisme
Tanah penuh dengan berbagai jenis mikroorganisme yang bekerja sama untuk membantu menguraikan bahan organik dan membuat tanah baru. Mikroorganisme dalam tanah juga dapat membantu meningkatkan kesuburan tanah dengan mengubah unsur hara. Faktor seperti suhu, kelembaban, pH, dan ketersediaan oksigen dapat mempengaruhi kecepatan mikroorganisme dalam menguraikan bahan organik.
Aktivitas mikroba yang terjadi di tanah mengubah bahan organik menjadi humus yang kemudian melepaskan karbon dioksida. Karakteristik tanah yang berbeda dapat mempengaruhi seberapa banyak karbon dioksida yang dilepaskan. Proses ini juga berperan dalam siklus bio-geo-kimia yang penting dan berkontribusi terhadap perubahan iklim, termasuk pemanasan global.
Indikator Mineralisasi Visual
Tanah baru umumnya memiliki mineralisasi yang lebih rendah dibandingkan tanah yang sudah sangat mineralisasi yang cenderung berwarna merah atau kemerah-merahan. Ini dapat menjadi indikator visual yang berguna untuk mengklasifikasikan tanah. Ini penting bagi para pencari emas karena beberapa mineral logam dalam tanah dapat mengirimkan sinyal palsu ke detektor logam, yang dapat mempersulit pencarian harta karun. Beberapa logam yang dapat menyebabkan sinyal palsu adalah tembaga, besi, emas, mangan dan timbal.
Formasi mineralisasi tinggi yang perlu diketahui oleh Gold Prospector
Para pemburu emas wajib tau formasi mineralisasi yang baik buat ditambang. Yang suka mengandung emas. Beberapa jenis batuan yang punya emas diantaranya adalah urat kuarsa, laterit, porfiri, skarn, deposit placer, endapan eluvial, dan nugget emas.
Ingat, cari tempat yang tepat dan formasi mineralisasi yang baik untuk dapatkan emas.
Urat kuarsa
Ini adalah urat batuan mineral yang mengandung sejumlah besar kuarsa yang dapat mengandung emas.
Laterit
Ini adalah tanah permukaan yang telah lapuk dan diubah oleh pelapukan tropis. Mereka bisa kaya akan bauksit, nikel, dan emas.
Porfiri
Ini adalah batuan yang terbentuk dari letusan gunung berapi dan dapat mengandung mineral pembawa emas seperti tembaga dan molibdenum.
Skarn
Skarn adalah batuan metamorf yang terbentuk di sekitar batuan beku intrusif dan dapat mengandung sulfida pembawa emas seperti pirit dan arsenopirit.
Referensi Gambar: Mineral Resources Gold Specimen
Deposit placer
Ini adalah deposit kerikil yang terbentuk oleh erosi dan pelapukan batuan pembawa emas.
Endapan Eluvial
Endapan emas Eluvial terakumulasi melalui proses pelapukan dan erosi dan dapat ditemukan di permukaan tanpa perlu penambangan dalam.
Nugget Emas
Nugget adalah bongkahan emas besar yang telah diangkut secara alami oleh air atau es gletser dan dapat ditemukan di kerikil sungai atau tanah glasial.
Silahhkan membaca info lebih lanjut mengenai jenis deposit emas.
Bagaimana Mineralisasi Mempengaruhi Kita
Mineralisasi mempengaruhi berbagai aspek dalam kehidupan kita, mulai dari sektor pertanian hingga kontraktor bangunan dan infrastruktur. Mineral ini memberikan nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman dan ternak untuk tumbuh. Namun, ini juga dapat menyulitkan para pendeteksi logam, terutama jika tingkat mineralisasi tinggi dan pendeteksi memilih pendeteksi yang salah.
Detektor logam dapat mendeteksi bahan yang berbeda, namun tidak dapat mendeteksi benda yang tidak terbuat dari logam. Inilah mengapa jika Anda menemukan sesuatu yang terbuat dari logam, detektor akan mengambilnya, namun jika Anda menemukan sesuatu yang terbuat dari batu atau tanah, biasanya detektor tidak akan mengambilnya kecuali tanah tersebut mengandung mineral logam.
Arkeologi & Berburu Harta Karun
Mineralisasi tanah digunakan oleh arkeolog untuk menemukan artefak dan sisa-sisa zaman kuno lainnya. Jika mineral terkumpul di tanah di mana artefak mungkin berada, ini dapat membuatnya terlihat seperti ada objek di sana, padahal sebenarnya hanya batuan dan tanah yang sangat mineralisasi.
Infrastruktur & Bangunan
Infrastruktur tidak dapat dibangun di daerah dengan tingkat tanah liat yang tinggi karena tanah liat mengandung banyak air dan berat. Ini dapat menyebabkan tanah bergeser tiba-tiba ketika material di sekitarnya tidak dapat menahan berat atau kandungan air dari perubahan tanah liat tersebut. Tanah seperti itu tidak cocok untuk infrastruktur berat.
Pertanian
Sama halnya dengan kegiatan agraria, bertani berarti harus merawat tanah dan nutrisi yang terkandung di dalamnya. Jika tanah tidak sehat, maka tidak akan mampu mendukung tanaman dan petani mungkin perlu menggunakan pupuk. Empat mineral utama yang dibutuhkan tanah adalah kalsium, fosfor, boron, dan magnesium. Jika tidak tersedia dalam jumlah yang cukup di tanah, petani perlu menggunakan pupuk.
Secara keseluruhan, mineralisasi sangat penting bagi berbagai aspek kehidupan kita dan mempengaruhi sektor agraria hingga infrastruktur dan bangunan. Namun, tingkat mineralisasi yang tinggi juga dapat menyulitkan para pendeteksi logam dan arkeolog dalam menemukan objek yang dicari.
Deteksi Logam dan Mineralisasi Tanah
Mineralisasi dapat memengaruhi seberapa mudah menemukan objek logam. Area dengan banyak mineral di permukaan cenderung lebih sulit untuk dikerjakan karena gangguan seperti penyebab tanah untuk detektor.
Seperti disebutkan sebelumnya, tanah merah biasanya menunjukkan tingkat mineralisasi yang tinggi. Ini berarti mungkin lebih sulit untuk menemukan benda yang terbuat dari logam, termasuk emas. Di Indonesia, tanah biasannya memiliki mineralisasi tinggi. Itulah sebabnya tanah di Indonesia sangat subur. Namun, bagi para pencari emas dan pemburu harta karun, ini berarti mereka harus menggunakan detektor logam dengan kapasitas yang lebih tinggi untuk menangani tingkat mineralisasi tersebut. Jangan khawatir, ada detektor logam yang cocok untuk ini.
Frekuensi detektor logam memberi tahu berapa kali per detik ia mengirim dan menerima impuls listrik di dalam tanah. Angka ini diukur dalam kilohertz atau kHz. Beberapa detektor logam memiliki frekuensi yang lebih tinggi daripada yang lain, sehingga dapat bekerja lebih baik di area dengan tingkat mineralisasi yang tinggi. Beberapa detektor juga memancarkan berbagai frekuensi pada saat yang sama, sehingga dapat memberikan hasil yang lebih baik di area dengan tingkat mineralisasi tinggi.
Bagaimana mineralisasi mempengaruhi detektor dan mengapa?
Tanah yang sangat mineralisasi memiliki medan elektromagnetik yang berbeda dari medan di sekitar target yang terkubur. Tanah yang sangat mineralisasi menghasilkan sinyal X yang lebih kuat daripada sinyal X atau R.
Detektor logam yang baik harus mampu menangani tingkat mineralisasi yang tinggi dan memisahkan sinyal X dari tanah dari sinyal X atau R dari target yang terkubur. Beberapa detektor logam memiliki fitur yang dapat mengatur interpretasi tingkat mineralisasi tanah. Fitur itu namannya ground balance dan discrimination. Ini memungkinkan pengguna untuk menyesuaikan detektor sesuai dengan tingkat mineralisasi tanah di mana mereka bekerja. Namun, perlu diingat bahwa detektor logam dengan frekuensi yang lebih tinggi lebih mampu menangani tingkat mineralisasi yang tinggi.
Selain detektor logam, ada juga teknologi lain yang dapat digunakan untuk menemukan logam di bawah tanah, seperti geolistrik dan geomagnetik. Namun, detektor logam tetap menjadi pilihan utama karena mudah digunakan dan efektif dalam menemukan objek logam.
Bagaimana cara mengatasi masalah mineralisasi?
Salah satu cara untuk mengatasi masalah mineralisasi adalah dengan menggunakan fitur Ground Balancing pada detektor logam. Fitur ini membantu detektor untuk mendeteksi objek logam sambil mengabaikan atau setidaknya meminimalkan pengaruh mineralisasi di dalam tanah. Semua detektor logam dan emas dilengkapi dengan fitur Ground Balancing yang dapat dilakukan secara manual atau otomatis. Fitur ini memungkinkan detektor untuk mengkalibrasi dirinya sendiri terhadap mineralisasi yang ada di tanah, sehingga mencapai reaktivitas yang disesuaikan dengan mineralisasi yang dapat menyebabkan interferensi dan sinyal palsu. Baca lebih info lanjut tentang Ground Balancing.
Fitur Ground Tracking: Tonggak Sejarah dalam Teknologi Deteksi
Kemajuan teknologi membawa munculnya fitur baru yaitu Ground Tracking. Fitur ini memungkinkan detektor logam dan emas untuk menyesuaikan keseimbangan tanah secara otomatis saat kondisi tanah berubah. Fitur ini pertama kali diperkenalkan oleh Jack Gifford dari Tesoro Electronics dalam model Lobo. Fitur ini membuat pendeteksian logam jauh lebih mudah.
Semua detektor emas modern dan detektor harta karun seperti Gold Monster 1000, Goldmaster 24k, SDC2300, GPX6000, Equinox 900 dan seri Vanquish memang memiliki fitur ground balancing dan ground tracking. Keseimbangan tanah, terutama saat menggabungkan ground tracking, merupakan fitur penting bagi para ahli detektor logam karena:
Membantu menghilangkan sinyal palsu yang disebabkan oleh mineralisasi di tanah dan hot rock.
Meningkatkan kedalaman dan sensitivitas deteksi dengan menghilangkan interferensi dari tanah.
Memungkinkan detektor untuk mengkalibrasi dirinya sendiri ke kondisi tanah tertentu dan karenanya mencapai hasil yang lebih akurat dan andal.
Memungkinkan detektor untuk menemukan objek logam di area dengan tanah yang sangat mineral.
Memfasilitasi perburuan harta karun yang lebih halus dan efisien, yang memungkinkan para pendeteksi untuk fokus pada menemukan target yang berharga daripada terus-menerus menyesuaikan detektor mereka dengan perubahan tanah.
Jenis Detektor Logam yang Bekerja di Daerah dengan Mineralisasi Tinggi
Pulse Induction (PI)
Detektor PI adalah jenis detektor logam yang menggunakan teknologi Induksi Pulsa. Detektor ini sangat efektif dalam menemukan objek logam di daerah dengan kondisi tanah yang termineralisasi. Detektor PI bekerja dengan memancarkan impuls yang kuat yang ke dalam tanah. Impuls ini cukup kuat untuk menembus mineralisasi, memungkinkan detektor mengukur waktu hingga nol volt dengan tepat, bahkan tanpa adanya logam. Hal ini membantu mengurangi atau sepenuhnya menghilangkan dampak mineralisasi tanah pada kemampuan pendeteksian, sehingga menghasilkan hasil yang lebih akurat dan andal.
Salah satu keunggulan praktis utama teknologi PI adalah sangat kebal terhadap mineralisasi tanah. Ini sangat membantu saat berburu di daerah dengan kandungan mineral tinggi. Sebagian besar detektor logam lainnya tidak dapat menangani pentanahan seperti itu secara efektif. Selain itu, karena kekebalannya terhadap mineralisasi, detektor Pulse Induction dapat mendeteksi objek yang terkubur dalam.
Jika Anda berencana untuk melakukan pendeteksian logam yang serius di tanah yang sangat termineralisasi, detektor induksi pulsa mungkin merupakan pilihan terbaik Anda.
Multi Frekuensi
Detektor Detektor logam multi frekuensi sangat berguna untuk mendeteksi objek logam dan emas di tanah yang sangat termineralisasi. Ini karena mineralisasi dapat menyebabkan gangguan pada sinyal yang dipancarkan oleh detektor. Salah satu cara detektor multi-frekuensi mengatasi masalah ini adalah dengan menggunakan beberapa frekuensi secara bersamaan. Dengan menggunakan kombinasi frekuensi yang berbeda, detektor dapat menyaring interferensi yang disebabkan oleh mineralisasi dengan lebih baik dan fokus pada sinyal yang kemungkinan besar menunjukkan adanya logam.
Sumber: Minelab Multi IQ Paten
Keunggulan lain dari detektor multi-frekuensi adalah kemampuan penyesuaian pengaturan agar sesuai dengan spesifik kondisi tanah yang dicari. Misalnya: di area dengan tingkat mineralisasi tinggi, frekuensi yang lebih rendah dapat digunakan untuk menembus tanah lebih dalam dan menemukan objek yang lebih besar. Sebaliknya, frekuensi yang lebih tinggi dapat digunakan untuk menemukan objek yang jauh lebih kecil dan dangkal. Nugget dan serpihan emas kecil akan menjadi contoh untuk itu. Frekuensi yang lebih tinggi lebih mampu menangkap target emas kecil.
Detektor multi-frekuensi juga memiliki penetrasi kedalaman yang lebih baik daripada detektor frekuensi tunggal.
Secara keseluruhan, detektor multi-frekuensi adalah pilihan yang sangat baik untuk operator detektor logam yang sedang berburu emas atau harta karun di tanah dengan mineral tinggi. Jenis MD ini menawarkan berbagai keunggulan dibandingkan detektor frekuensi tunggal, termasuk penetrasi sinyal yang lebih baik dan kemampuan untuk menyesuaikan pengaturan agar sesuai dengan kondisi tanah tertentu.
Baca info lebih lanjut khusus tentang Detektor Multi Frekuensi.
Kesimpulan
Saya kira bahwa detektor Multi Frekuensi adalah standar baru dan pilihan terbaik untuk mayoritas hunter. Terutama ketika mereka berburu di lokasi tropis dan sangat mineral seperti di Indonesia. Detektor berbasis Induksi Pulsa dan ZVT paling baik melayani pencari emas profesional. Detektor Multi Frekuensi paling cocok untuk mengatasi masalah terkait mineralisasi saat berburu emas dan harta karun. Hal ini terutama berlaku untuk pencari dengan pengalaman terbatas, yang merupakan mayoritas.
Info Tambahan
Ada ranking detector untuk Indonesia yang terdiri dari 3 model per kelas detector (profesional, advance, pemula). Total 9 detektor. Faktor mineralisasi sudah dipertimbangkan saat ranking itu dilakukan. Sesuai konteks lapangan Indonesia. .
Silahkan membaca Ranking Detektor terbaik untuk Indonesia.
Konsultasi Gratis dengan ATM Promining™
Komentarze